KONFLIK
Hai.. saya kembali menulis.Maaf kalau kata-kata ku kalau susah dimengerti, aktif lagi setelah post terakhir 3 tahun lalu. Berapa kali coba post lagi tapi cuma sebatas draft tidak dilanjutkan hahaha. Oke semoga kalian bisa menikmati lagi tulisanku. Untuk yang sudah lama baca dan ikuti postingan blog ku, thank you.
Jangan harap bacaan yang berbobot disini, ini isinya tidak akan jauh dari masalah asmara dan percintaan. ya silahkan dibaca, siapa tau pernah alami atau sedang alami.
Quotes pasaran di sosmed bilang : "Hubungan percintaan yang romantis dan mulus cuma ada di FTV".
Memang benar, siapa yang percintaannya selalu mulus mulai dari fase naksir, pdkt, sampai akhirnya jadian? Bahkan beberapa orang sudah rasakan sakit hati sejak fase naksir seseorang. Suka tapi mendam karena tidak percaya diri, suka tapi perasaannya tidak direspon, suka tapi stuck sebatas akrab tidak ada status, dan paling parah suka tapi ke pacar orang.
Bersyukurlah yang hatinya sakit difase naksir seseorang, sakit hatimu itu sebenarnya menahanmu untuk merasakan kemungkinan yang lebih parah jika memaksakan terlalu mencintai.
Ada yang selamat dari sakit hati saat fase naksir seseorang. Ya mungkin saat itu perasaannya dan perasaan orang yang dia suka memang sama-sama ingin mencoba saling menerima dan mencocokkan diri. Akhirnya berani memasuki fase sakit hati yang baru yaitu "Pacaran" hahahahahahaha. Tidak ada yang salah dari pacaran, yang salah mungkin saat pacaran terlalu mencari kesamaan tapi kadang kurang memaklumi dan menerima.
Pacaran itu judi yang menjadikan perasaan sebagai taruhannya. Iya judi, kamu mungkin diawal merasa yakin dengan perasaan yang sedang kau usahakan. Tapi tak akan lama bahagiamu, akan ada KONFLIK saat proses menyatukan perasaan dalam status pacaran.
Ada orang yang berhasil melewati fase naksir seseorang dengan menutupi perasaannya dalam status pertemanan. Sebenarnya sudah merasa cocok dan nyaman hanya sebatas "teman". Tapi begitulah perasaan bisa berkembang dan tidak terkontrol hahaha. Terlalu nyaman sampai akhirnya terobsesi bagaimana kalau status pacaran ini berubah jadi pacaran? Disitulah perjudian dimulai..
Sadar yang dipertaruhkan bukan hanya perasaan, tapi juga kemungkinan tetap dekat walaupun hanya sebatas teman. Beberapa orang terlalu percaya diri bermodalkan nyaman untuk memulai pacaran, ada juga beberapa orang yang nekat hanya bermodalkan lirik lagu dewa 19 "Aku bisa membuatmu, jatuh cinta kepadaku.. meski kau tak cinta kepadaku" huwooo uwooooo.
Pacaran itu perjudian saat akan memulai. Dan jadi jebakan saat sudah terjadi. Semua akan indah diawal, 1-3 bulan pertama dirinya akan terasa seperti malaikat pembawa kebahagiaan, 4-9 bulan dirinya akan seperti depkolektor tagihan yang kalau datang pasti bikin pusing, yang berhasil jalani sampai bertahun-tahun kehadirannya mungkin akan jadi seperti hantu antara ada dan tiada.
Simpan bahagiamu dimasa awal pacaran, tahan ekspektasimu berpikir akan selamanya bahagia. Nanti pakai rasa bahagiamu itu untuk menguatkan dirimu saat hadapi konflik dalam hubunganmu.
KONFLIK standar dalam pacaran:
1. Merasa sudah terlalu mengerti dan perduli sama pasangan tapi merasa tidak dihargai atau diperlakukan yang sama. Salahmu sendiri hahahaha, ingat pacaran itu perjudian. Sikap orang dalam menunjukkan perasaannya itu beda-beda. Kalau caramu perlakukan pasanganmu bisa dia hargai dan berlaku balik, selamat jackpot.
2.Berbeda prinsip. Ini yang paling berat.Mulai dari berbeda prinsip hidup misalnya agama, mungkin bisa diatasi tapi akhirnya mentok direstu orang tua. Semangat buat orang-orang yang berada difase ini, setidaknya yakinkan ke pasanganmu dan orang tuanya semua agama ajarkan kebaikan. Walaupun berbeda agama ajarkan hal baik dari agamamu ke pasanganmu, dan terimalah hal baik yang pasanganmu ajarkan dari agamanya.Tugas terberat meyakinkan orang tua masing-masing. Setidaknya tunjukkan keseriusan, tunjukkan perlakuan baikmu walaupun mungkin susah diterima, dan paling penting jelaskan kalau perasaanmu tulus bisa saling menerika tanpa harus memaksa salah satunya pindah agama :). Saya bukan orang yang taat agama. Pandanganku agama bukan alasan untuk memisahkan perasaan, urusan keimanan orang itu hak masing-masing.
Berat pembahasan beda prinsip hidup tapi masih bisa diusahakan. Tapi kasihan orang yang berbeda prinsip alasan memulai pacaran. Ada yang terlalu cinta tapi pasangannya hanya menjadikannya hiburan. Ada yang terlalu cinta tapi pasangannya hanya menjadikannya pelarian. Ada yang paling kasihan terlalu cinta tapi pasangannya hanya menjadikannya cadangan, atm berjalan, tukang antar jemput, pelampiasan emosi, dan hal lain pikirmi mungkin ada yang alami hahahaha.
Semoga yang sudah terlanjur terjebak dalam status pacaran bisa perjuangkan perasaannya. Hadapi konfliknya selesaikan dengan baik jangan keras kepala. Sedikit flashback saat masih pdkt kadang bisa membantu. Tapi kalau sakit hatimu atau emosimu yang sudah terlalu menguasai pikiran, tidak usah paksakan untuk bertahan. Konfliknya mungkin reda, tapi akan muncul lagi kalau belum bisa berdamai. Konflik yang berakhir dengan damai itu menyenangkan. Ingatan mu akan kembali ke fase pertama kali menyukainya, menjadikanmu merasa bahagia akhirnya bisa memilikinya, dan akan membuatmu merasa bangga berhasil mempertahankan orang yang kamu cintai setelah berdamai dengan konflik kalian..
Komentar
Posting Komentar